Untuk mendorong perekonomian diperlukan alternatif pembiayaan selain perbankan. Karena itulah perlu juga mendorong industri pasar modal untuk dijadikan sarana pembiayaan infrastruktur dan sektor riil sebagai penopang ekonomi.
Selain itu, didorong pula agar pasar modal dapat membuka akses untuk pembiayaan di sektor usaha kecil menengah (UKM).
Dorongan tersebut dilakukan agar sumber pembiayaan tak hanya bersumber dari perbankan saja.
Dalam mendukung pertumbuhan dan inklusi pasar modal di Indonesia serta mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan pasar modal sebagai alternatif sumber pendanaan yang potensial, Kadin Indonesia dan Kadin Jawa Barat bersama IDX, KSEI, dan lainnya menggelar Forum Bisnis dengan tema " Pasar Modal Sebagai Alternatif Pendanaan dalam Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan" di Bandung pada Jumat (20/10/2023).
Ketua Umum Kadin Jawa Barat Cucu Sutara dalam sambutannya mengatakan, pendanaan masih jadi salah satu persoalan krusial bagi pengusaha baik pengusaha besar maupun kecil.
Untuk memperoleh pendaan, para pengusaha ini masih mengandalkan dari perbankan
"Padahal kita butuh pendanaan alternatif. Pasar modal inilah sebagai alaternatif pendaan untuk usah berkelanjutan," kata Cucu.
Namun pemahaman soal pasar modal termasuk dikalangan para pengusaha masih kurang, karena itulah pihaknya menggandenga berbagai pihak ikut mendorong para pengusaha untuk bisa melantai di pasar modal, salah satunya dengan sosialisasi melalui forum bisnis ini.
Menurutnya, dari ribuan perusahaan di Jawa Barat, baru 70 persen yang sudah listing di bursa efek.
"Jumlahnya masih sangat kecil, karena banyak pengusaha belum paham akan manfaat ketika menjadi perusahaan terbuka. Mereka pun mayoritas masih mempertahankan diri sebagai perusahaan keluarga atau kelompok," katanya.
Pihaknya mendorong agar pengusaha tidak malu mengakui bahwa masih membutuhkan pendanaan alternatif.
"Selama ini kita selalu bicara soal kesulitan pendanaan, padahal kita butuh pendanaan yang sifatnya berkelanjutan agar bisa ekonomis dan efisien. Melisting di pasar modal sebenarnya bisa menjadi alternatif," katanya.
Sebagai upaya meningkatkan perusahaan di Jabar melantai di bursa efek, Cucu mengatakan Kadin Jabar bersama Bursa Efek Indonesia (BEI), OJK, dan lainnya akan bersama sama membentuk kelompok kerja (Pokja).
"Nantinya pokja ini akan melakukan pendampingan dan sosialisasi tentang pasar modal," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Kebijakan Moneter dan Jasa Keuangan Kadin Indonesia Tigor M Siahaan mengatakan, pendanaan alternatif bisa menjadi solusi bagi perusahaan.
Namun saat ini pembiayaan perusahaan kebanyakan masih berasal dari perbankan.
"Ada banyak pembiayaan alternatif, salah satunya pasar modal ini. Terlebih dalam beberapa tahun ke depan, diperkirakan jumlah investor akan terus meningkat yang berarti akan makin banyak pula dana yang masuk ke pasar modal. Inilah yang harusnya bisa dimanfaatkan perusahaan dengan menjadikan sebagai perusahaan terbuka (tbk). Karena itu perlu didorong agar perusahaan bisa masuk ke pasar modal," katanya.
Hal serupa juga diungkapkan , Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, I Ge